Friday, 16 December 2016

ASKEP JIWA - HARGA DIRI RNDAH

HARGA DIRI RENDAH

A.    MASALAH UTAMA

Harga diri rendah.

B.     PENGERTIAN
Harga diri rendah adalah menolak dirinya sebagai sesuatu yang berharga dan tidak dapat bertanggungjawab pada kehidupannya sendiri.

C.    PROSES TERJADINYA MASALAH

Konsep diri didefinisikan sebagai semua pikiran, keyakinan dan kepercayaan yang membuat seseorang mengetahui tentang diriya dan mempengaruhi hubungannya dengan orang lain (Stuart & Sunden, 1995). Konsep diri tidak terbentuk sejak lahir namun dipelajari.

RENTANG RESPON KONSEP DIRI
 


Respon adaptif                                                                        Respon maladaptif
 



Aktualisasi   Konsep diri                     Harga diri      Kerancuan        Depersonalisasi
     Diri          positif                 rendah             identitas

Salah satu komponen konsep diri yaitu harga diri dimana harga diri adalah penilaian individu tentang pencapaian diri dengan menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri (Keliat, 1999). Sedangkan harga diri rendah adalah menolak dirinya sebagai sesuatu yang berharga dan tidak bertanggungjawab atas kehidupannya sendiri. Jika individu sering gagal maka cenderung harga diri rendah. Harga diri rendah jika kehilangan kasih sayang dan penghargaan orang lain. Harga diri diperoleh dari diri sendiri dan orang lain, aspek utama adalah diterima dan menerima penghargaan dari orang lain.
            Gangguan harga diri rendah di gambarkan sebagai perasaan yang negatif terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa gagal mencapai keinginan, mengkritik diri sendiri, penurunan produktivitas, destruktif yang diarahkan pada orang lain, perasaan tidak mampu, mudah tersinggung dan menarik diri secara sosial.
Faktor yang mempegaruhi harga diri meliputi penolakan orang tua, harapan orang tua yang tidak relistis, kegagalan yang berulang kali, kurang mempunyai tanggungjawab personal, ketergantungan pada orang lain dan ideal diri yag tidak realistis. Sedangkan stresor pencetus mungkin ditimbulkan dari sumber internal dan eksternal seperti :
1.      Trauma seperti penganiayaan seksual dan psikologis atau menaksika kejadian yang megancam.
2.      Ketegangan peran beruhubungan dengan peran atau posisi yang diharapkan dimana individu mengalami frustrasi. Ada tiga jeis transisi peran :
a.              Transisi peran perkembangan adalah perubahan normatif yang berkaitan dengan pertumbuhan. Perubahan ini termasuk tahap perkembangan dalam kehidupan individu atau keluarga dan norma-norma budaya, nilai-nilai tekanan untuk peyesuaian diri.
b.          Transisi peran situasi terjadi dengan bertambah atau berkurangnya anggota keluarga melalui kelahiran atau kematian.
c.           Transisi peran sehat sakit sebagai akibat pergeseran dari keadaan sehat ke keadaan sakit. Transisi ini mungkin dicetuskan oleh kehilangan bagian tubuh, perubahan ukuran, bentuk, penampilan dan fungsi tubuh, perubahan fisik, prosedur medis dan keperawatan.




Gangguan harga diri atau harga diri rendah dapat terjadi secara:
1.      Situasional, yaitu terjadi trauma yang tiba‑tiba, misal harus operasi, kecelakaan, dicerai suami, putus sekolah, putus hubugan kerja dll. Pada pasien yang dirawat dapat terjadi harga diri rendah karena privacy yang kurang diperhatikan : pemeriksaan fisik yang sembarangan, pemasangan alat yang tidak sopani (pemasangan kateter, pemeriksaan pemeriksaan perianal dll.), harapan akan struktur, bentuk dan fungsi tubuh yang tidak tercapai karena di rawat/sakit/penyakit, perlakuan petugas yang tidak menghargai.
2.      Kronik, yaitu perasaan negatif terhadap diri telah berlangsung lama

D.    POHON MASALAH


Resiko isolasi sosial: menarik diri   
 
 


                                                                                                         
 



Text Box: Gangguan konsep diri : Harga diri rendah

                            
                                                                  
                                                            Core problem
 


                                                            
Berduka disfungsional
 
                                                                                                 
                                                                                                        

                                                                     

E.     MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG PERLU DIKAJI

1.       Masalah keperawatan:
a.       Resiko isolasi sosial: menarik diri.
b.      Gangguan konsep diri: harga diri rendah.
c.       Berduka disfungsional.
2.      Data yang perlu dikaji:
a.      Data subyektif:
Klien mengatakan: saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa-apa, bodoh, mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu terhadap diri sendiri.
b.      Data obyektif:
Klien tampak lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih alternatif tindakan, ingin mencederai diri / ingin mengakhiri hidup.

F.      DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.      Resiko isolasi sosial: menarik diri   berhubungan dengan harga diri rendah.
2.      Gangguan konsep diri: harga diri rendah berhubungan dengan berduka disfungsional.

G.    RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
a.       Tujuan umum: sesuai masalah (problem).

b.      Tujuan khusus:
1.      Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
Tindakan:
1.1. Bina hubungan saling percaya
    ‑ Salam terapeutik
    ‑ Perkenalan diri
    ‑ Jelaskan tujuan inteniksi
    ‑ Ciptakan lingkungan yang tenang
    ‑ Buat kontrak yang jelas (waktu, tempat dan topik pembicaraan).
1.2.Beri kesempatan pada klien mengungkapkan perasaannya.
1.3.Sediakan waktu untuk mendengarkan klien.
1.4.Katakan kepada klien bahwa ia adalah seseorang yang berharga dan bertanggung jawab serta mampu menolong dirinya sendiri.

2.      Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki.
Tindakan:
2.1.Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien.
2.2.Hindarkan memberi penilaian negatif setiap bertemu klien, utamakan memberi pujian yang realistis.
2.3.Klien dapat menilai kemampuan dan aspek positif yang dimiliki.

3.      Klien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan.
Tindakan:
3.1.Diskusikan bersama klien kemampuan yang masih dapat digunakan.
3.2.Diskusikan pula kemampuan yang dapat dilanjutkan setelah pulang ke rumah.

4.      Klien dapat menetapkan / merencanakan kegiatan sesuai kemampuan yang dimiliki.
Tindakan :
4.1.Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai kemampuan.
4.2.Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien.
4.3.Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien lakukan.

5.      Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi dan kemampuan
Tindakan :
5.1.Beri kesempatan mencoba kegiatan yang telah direncanakan.
5.2.Beri pujian atas keberhasilan
5.3.Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah.


6.      Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada.
Tindakan:
6.1.Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien.
6.2.Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat.
6.3.Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah.
6.4.Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga.
























DAFTAR PUSTAKA

@   Boyd dan Nihart. (1998). Psychiatric Nursing& Contemporary Practice. 1st edition. Lippincot- Raven Publisher: Philadelphia.
@   Carpenito, Lynda Juall. (1998). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. EGC: Jakarta.
@   Schultz dan Videback. (1998). Manual Psychiatric Nursing Care Plan. 5th edition. Lippincott- Raven Publisher: philadelphia.
@   Keliat, Budi Anna dll. (1998). Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa.. EGC: Jakarta.
@   Stuart dan Sundeen. (1995). Buku Saku Keperawatan Jwa. Edisi 3. EGC: Jakarta.

@   Townsend. (1995). Nursing Diagnosis in Psychiatric Nursing a Pocket Guide for Care Plan Construction. Edisi 3.Jakarta : EGC 

SATUAN ACARA PENYULUHAN - GOSOK GIGI DAN CUCI TANGAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Gosok Gigi dan Cuci Tangan

1.      Judul                               : Gosok gigi dan cuci tangan
·         Masalah           : Kurangnya pengetahuan siswa SDN Bojong Sari mengenai cara menggosok gigi dan  mencuci tangan yang benar.
·         Pokok Bahasan         : Gosok Gigi dan Cuci Tangan
·         Sub Pokok Bahasan : Cara menggosok gigi dan mencuci tangan yang  benar
·         Sasaran                      : Siswa SDN Bojong Sari 
·         Waktu                       : Jam 08.30 WIB
·         Tempat                      : Ruangan kelas SDN Bojong Sari 
·         Tanggal                     : 7 Mei  2016

2.      Tujuan
a.       Tujuan Intruksional Umum  :
Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan siswa SDN Bojong Sari  dapat mengetahui dan memahami tentang cara menggosok gigi dan mencuci tangan yang baik dan benar.
b.      Tujuan Intruksional Khusus :
Setelah dilakukan penyuluhan selama 90 menit diharapkan siswa SDN Bojong Sari mampu memahami tentang :
1)      Manfaat gosok gigi
2)      Tanda dan gejala gastritis
3)      Penyebab gastritis
4)      Cara merawat dan mengobati penderita gastritis
3.      Pokok Materi
a.       Pengertian Gosok Gigi
b.      Manfaat Gosok Gigi
c.       Cara Menyikat Gigi
d.      Ciri-Ciri Gigi Dan Gusi Sehat
e.       Waktu Yang Tepat Untuk Gosok Gigi
f.       Pengertian Cuci Tangan
g.      Tujuan Cuci Tangan
h.      Alasan Harus Mencuci Tangan yang Benar dengan Sabun
i.        Waktu Harus Mencuci Tangan yang Benar
j.        Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Mencuci Tangan
k.      Cara Mencuci Tangan

4.      Metode :
·         Ceramah
·         Diskusi
·         Tanya jawab
5.      Media :
·         Leaflet
·         Poster
·         Power point

6.      Kegiatan Penyuluhan
No
Tahap / Waktu
Kegiatan Penyuluhan
Media
Kegiatan Peserta
1
Pembukaan 5 menit
-          Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri
-          Menjelaskan maksud dan tujuan
-          Power Point
-          Menjawab salam
-          Mendengarkan perkenalan dan pemaparan tujuan
2
Pelaksanaan 20 menit
-          Pemaparan materi
Memberi penyuluhan tentang:
a.    Pengertian Gosok Gigi
b.    Manfaat Gosok Gigi
c.    Cara Menyikat Gigi
d.   Ciri-Ciri Gigi Dan Gusi Sehat
e.    Waktu Yang Tepat Untuk Gosok Gigi
f.     Pengertian Cuci Tangan
g.    Tujuan Cuci Tangan
h.    Alasan Harus Mencuci Tangan yang Benar dengan Sabun
i.      Waktu Harus Mencuci Tangan yang Benar
j.      Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Mencuci Tangan
k.    Cara Mencuci Tangan

-          Tanya jawab
a.       Memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas.
b.      Menjelaskan kembali apa yang ditanyakan oleh peserta
-          Evaluasi
a.       Memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada peserta mengenai apa yang telah dijelaskan.
-          Power Point
-          Poster
-          Video
-          Mendengarkan dan memperhatikan pemaparan materi






-          Mengajukan pertanyaan
-          Memberi tanggapan





-          Menjawab pertanyaan yang diajukan.
3
Penutup 5 menit
-          Menyimpulkan hasil penyuluhan
-          Memberikan reward atas jawaban yang telah diberikan peserta.
-          Mengucapkan salam penutup

-          Memperhatikan
-          Menjawab salam penutup

7.      Materi :Terlampir

8.      Evaluasi :
Bentuk :Lisan
Pertanyaan :
a.       ApaManfaat Gosok Gigi?
b.      Peregakan Cara Menyikat Gigi?
c.       Kapan Waktu Yang Tepat Untuk Gosok Gigi?
d.      Pengertian Cuci Tangan?
e.       Kapan Waktu Harus Mencuci Tangan yang Benar?
f.       Peregakan Cara Mencuci Tangan?

9.      Sumber bahan    :
·         Almatsier. 2002. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
·         Baliwati, Yayak F. 2004. Pengantar Pangan dan Gizi. Jakarta: Penebar Swadaya
·         Beyer. 2004. Medical Nutrition Therapy for Upper Gastrointestinal Tract Disorders. Philadelphia: Saunders
·         Budiyanto, Carko. 2010. Merokok Memang Ternyata Nikmat.








Lampiran Materi
Gosok Gigi dan Cuci Tangan

A.    Gosok Gigi
1.      Pengertian
Menggosok gigi, setelah makan dan sebelum tidur adalah kegiatan rutin sehari-hari.Tujuannya untuk memperoleh kesehatan gigi dan mulut agar terhindar dari penyakit gigi seperti karies, gigi berlubang dan bau mulut.

2.      Manfaat Gosok Gigi yang Benar
a.       gigi tampak bersih dan putih
b.      mengurangi bau mulut
c.       mencegah sakit gigi (misal karies gigi)

3.      Cara Menyikat Gigi
a.       Cara menggosok yang dianjurkan adalah dengan gerakan-gerakan yg pendek yaitu menggosok gigi berulang ulang pada satu tempat dahulu, sebelum pindah ke tempat yang lain.
b.      Gosoklah semua permukaan gigi. Pindahkan sikat gigi dengan teratur dan gosoklah gigi dengan teliti. Sikat gigi jgn ditekan sewaktu menggosok.
c.       Bagian-bagian gigi yg memerlukan perhatian khusus saat menggosok gigi adalah
1)      bagian gigi yg berbatasan dengan gusi
2)      Di rahang bawah (bagian gigi yg menghadap ke lidah)
3)      Pada gigi belakang/geraham : bagian yg menghadap ke pipi
d.      Menggosok gigi di rahang bawah
1)      Tangkai sikat gigi diletakkan sejajar dengan dataran pengunyah
2)      Perhatikan ujung-ujung bulu sikat terletak pada perbatasan gigi dengan gusi
3)      Sikat gigi kemudian dimiringkan sedikit sehingga bulu sikat terararah pada  perbatasan gigi dengan gusi
e.       Menggosok permukaan gigi yg menghadap ke gigi atau bibir
1)      Sikat gigi digerakkan dengan gerakan maju mundur yang pendek. Sikat gigi digerak-gerakkan di tempat. Gosoklah terlebih dahulu gigi-gigi yg terletak di belakang
2)      Sesudah itu barulah sikat gigi dipindahkan ke tempat berikutnya.
f.       Menggosok gigi-gigi depan
1)   Perhatikan letak sikat gigi.
2)   Gerakan menggosok adalah atas bawah secara perlahan.
g.      Menggosok permukaan gigi yang menghadap ke lidah
Perhatikan letak sikat gigi.Gosoklah dahulu gigi-gigi yang terletak di belakang.Gerakan menggosok adalah maju mundur secara perlahan.
h.      Menggosok dataran pengunyah
Dataran pengunyah dari gigi-gigi rahang atas maupun rahang bawah digosok dengan gerakan maju mundur secara perlahan.

4.      Ciri-ciri gigi dan gusi sehat
a.       Tidak terasa sakit
b.      tidak ada karies
c.       saat mengunyah tidak terasa nyeri
d.      leher gigi tidak kelihatan
e.       tidak goyang
f.       tidak terdapat plak
g.      warna putih kekuningan
h.      tidak terdapat karang
i.        mahkota gigi utuh
j.         berwarna merah muda
k.      gusi yang terdapat di antara gigi yang satu dengan yang lain runcing/seperti bulan sabit.
l.        melekat erat pada tulang
m.    Jika dikeringkan seperti kulit jeruk
n.      Tidak mudah berdarah

5.      Waktu yang tepat untuk gosok gigi
a.       Minimal kita penyikat gigi 2 kali dalam sehari yaitu pagi setelah sarapan dan kedua setelah menjelang tidur
b.      Yang paling ideal memang sebaiknya menyikat gigi segera setelah makan dan menjelang tidur, tetapi banyak orang tidak mampu melakukan hal tersebut
c.       Pada kesempatan dimana kita tidak mungkin melakukannya segera setelah makan, dianjurkan untuk kumur-kumur yg banyak atau makan buah-buahaan yang berserat dan mengandung banyak air


B.     MENCUCI TANGAN
1.  Pengertian Mencuci Tangan
Mencuci tangan yang benar adalah membersihkan sertamenggosok tangan, jari-jemari dan seluruh kulit permukaan tangan menggunakan air sabun kemudian dibilas di bawah air mengalir agar tangan menjadi bersih dan memutuskan mata rantaikuman.

2.  Tujuan Mencuci Tangan
a.    Supaya tangan bersih dari kuman, kotoran, dan mikoorganisme.
b.    Menghindari masuknya kuman ke dalam tubuh.
c.    Membina Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.

3.  Alasan Harus Mencuci Tangan yang Benar dengan Sabun
a.    Air bersih yang mengalir membersihkan kotoran dan kuman.
b.    Sabun dapat membersihkan kotoran dan membunuh kuman, karena tanpa sabun kotoran masih tertinggal di tangan.

4. Waktu Harus Mencuci Tangan yang Benar
a.     Sebelum dan setelah makan.
b.    Sebelum melakukan kegiatan apapun yang memasukkan jari ke dalam mulut.
c.     Setelah buang air kecil dan besar.
d.    Setelah buang sampah/ingus.
e.     Setelah memegang sesuatu yang kotor.
f.     Setelah menyentuh hewan peliharaan.
g.    Sebelum mengobati luka

5.  Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Mencuci Tangan
a.     Diare atau mencret
b.    Infeksi cacing
c.     Penyakit kulit, dll.

6.  Cara Mencuci Tangan
a.    Persiapan Alat dan Bahan
1)   Air mengalir
2)   Handuk
3)   Sabun


b.    Cara Mencuci Tangan yang Benar
1)   Basahi tangan dengan air di bawah kran atau air mengalir.
2)   Ambil sabun cair secukupnya untuk seluruh tangan. Akan lebih baik bila sabun mengandung antiseptik.
3)   Gosoklah kedua telapak tangan. Gosokkan sampai ke ujung jari.
4)   Telapak tangan menggosok punggung tangan kiri (atau sebaliknya) dengan jari- jari saling mengunci (berselang-seling) antara tangan kanan dan kiri. Gosok sela - sela jari tersebut. Lakukan sebaliknya.
5)   Letakkan punggung jari satu dengan punggung jari lainnya dan saling mengunci.
6)   Usapkan ibu jari tangan kanan dengan telapak kiri dengan gerakan berputar. Lakukan hal yang sama dengan ibu jari tangan kiri.
7)   Gosok telapak tangan dengan punggung jari tangan satunya, gerakan ke depan, ke belakang dan berputar. Lakukan sebaliknya.
8)   Pegang pergelangan tangan kanan dengan tangan kiri dan lakukan gerakan memutar. Lakukan pula untuk tangan kiri.
9)   Bersihkan sabun dari kedua tangan dengan air mengalir.

10)              Keringkan tangan dengan menggunakan tissue dan bila menggunakan kran, tutup kran dengan tissue.