SATUAN ACARA
PENYULUHAN
1.
Materi Penyuluhan : Kejang Demam
2.
Pokok Bahasan : Kejang Demam Pada Anak
3.
Sub Pokok Bahasan : Penanganan Kejang Demam Pada Anak
4.
Hari/Tanggal : Kamis/21
Januari 2016
5.
Waktu :
30 menit
6.
Sasaran :
Orang tua anak
7.
Penyuluh : Lily
8.
Tempat :
RSUD kelas B Lampung
9.
Tujuan
A. Tujuan Intruksional Umum
Setelah
mendapatkan penyuluhan selama 30 menit tentang penanganan kejang pada anak,
peserta penyuluhan diharapkan bisa mengerti, memahami dan melaksanakan hidup
sehat melalui pendekatan komunikasi, informasi, dan edukasi, sehingga kejang
berulang dan kematian karena kejang pada anak dapat dicegah.
B.
Tujuan Intruksional
Khusus
Setelah mendapat penyuluhan satu kali
diharapkan peserta penyuluhan mampu :
1.Menjelaskan pengertian kejang.
2. Menjelaskan penyebab kejang.
3. Tanda dan gejala kejang demam.
4. Menjelaskan pencegahan kejang.
5. Menjelaskan tatalaksana kejang.
6. Mendemonstrasikan cara
memberikan penanganan kejang demam.
C. MateriPenyuluhan
1.Pengertian Kejang Demam.
2.Penyebab Kejang Demam.
3.Tanda dan Gejala Kejang Demam.
4.Pencegahan Kejang Demam.
5.Tatalaksana Kejang Demam.
D. KegiatanBelajarMengajar
1. Metode: Ceramah, tanya jawab.
2. Langkah-langkahkegiatan.
Tahap
Kegiatan
|
Kegiatan
Perawat
|
Kegiatan
Klien
|
Media
|
Pembukaan (5
Menit)
|
1. Salam
pembukaan
2. Memperkenalkan
diri
3. Menjelaskan
maksud dan tujuan.
4. Menggali
pengetahuan peserta mengenai materi yang disampaikan
|
Tanya Jawab
|
|
Penyajian (15
menit)
|
1.
Penyampaian materi
2.
Menjelaskan dan menguraikan tentang:
a. Pengertian
Kejang demam
b. Penyebab
kejang demam
c. Tanda Dan
Gejala kejang demam
d. Pencegahan
kejang demam
e. Pentalaksanaan
kejang demam
3.
Medemonstrasikan cara melakukan penanganan kejang demam pada
anak
4.
Memberi kesempata peserta untuk
bertanya Menjawab pertanyaan peserta
|
1.
Memperhatikan penjelasan dan
demonstrasi dengan cermat.
2.
Menanyakan hal yang belum jelas.
3.
Memperhatikan jawaban penyuluh.
|
Ceramah
& Tanya
jawab
|
Penutup (10
menit)
|
1.
Evaluasi materi
2.
Menyimpulkan hasil dari kegiatan
penyuluhan bersama peserta
3.
Menutup kegiatan penyuluhan dengan
salam.
|
1. Mendengarkan
dan menjawab pertanyaan
2. Peserta
menjawab salam
|
Tanya jawab,
leaflat
|
E. Media Penyuluhan
Media : Leaflet
Sumber :
1. Staf Pengajar FKUI, Ilmu Kesehatan Anak 2 : Bagian Ilmu Kesehatan Anak, FKUI Jakarta.
2. Kriasa I Made, Rencana
Asuhan Keperawatan Edisi 3: EGC Marilynn, Jakarta.
3. Kartika Dina, Buku
Saku Pediatricia: Tosca Enterprise, jogjakarta.
F. Evaluasi
1. Prosedur :
Post test.
2. Jenistes : Lisan.
3. ButirPertanyaan
a. Apaitudemam?
b. Berapakahsuhudikatakandemam?
c. Apapenyebabdaridemam?
d. Bagaimanacaramengatasidemam?
Lampiran
MATERI
PENYULUHAN
KEJANG DEMAM
PADA ANAK
A. Pengertian Kejang Demam
Kejang
merupakan perubahan fungsi otak mendadak dan sementara sebagai akibat dari
aktivitas neuronal yang abnormal dan pelepasan listrik serebral yang berlebihan
(Betz & Sowden,2002).
Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh
(rectal 38ºC) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium. (FKUI).
Bangkitankejangberulangataukejang
yang lama akanmengakibatkankerusakansel-selotakkurangmenyenangkan di
kemudianhari, terutamaadanyacacatbaiksecarafisik, mental atausosial yang
mengganggupertumbuhan dan perkembangananak.
Fase dari
aktifitas kejang adalah fase prodromal, aura, iktal, dan posiktal. Fase
prodromal meliputi perubahan alam perasaan atau tingkah laku yang mungkin
mengawali kejang beberapa jam / beberapa hari. Fase aura adalah awal dari
munculnya aktifitas kejang dan mungkin berupa gangguan penglihatan, pendengaran
atau fase raba. Fase iktal merupakan fase dari aktifitas kejang, yang biasanya
terjadi gangguan muskuloskeletal. Fase optiakal adalah
periode waktu dari kekacauan mental /somnolen/peka rangsang yang terjadi
setelah kejang tersebut.
Menurut sub
bagian syaraf anak FK-UI membagi tiga jenis kejang demam, yaitu :
1. Kejang
demam kompleks
Diagnosisnya :
a.
Umur kurang
dari 6 bulan atau lebih dari 5 tahun
b.
Kejang
berlangsung lebih dari 15 menit
c.
Kejang bersifat
fokal/multipel
d.
Didapatkan
kelainan neurologis
e.
EEG abnormal
f.
Frekuensi
kejang lebih dari 3 kali / tahun
g.
Temperatur
kurang dari 39ºC
2. Kejang
demam sederhana
Diagnosisnya :
a. Kejadiannya antara umur 6 bulan sampai dengan 5 tahun
b. Serangan kejang kurang dari 15 menit atau singkat
c. Kejang bersifat umum (tonik/klonik)
d. Tidak didapatkan kelainan neurologis sebelum dan sesudah kejang
e. Frekuensi kejang kurang dari 3 kali / tahun
f. Temperatur lebih dari 39ºC.
3. Kejang
demam berulang
Diagnosisnya :
a. Kejang demam
timbul pada lebih dari satu episode demam
B. Penyebab Kejang Demam
Ada beberapa
faktor yang mempengaruhi terjadinya kejang demam berulang antara lain:
1. Usia < 15 bulan saat
kejang demam pertama
2. Riwayat kejang demam
dalam keluarga
3. Kejang
demam terjadi segera setelah mulai demam atau saat suhu sudah relatif normal
4. Riwayat demam yang
sering
5. Infeksi
saluran pernafasan atas, otitis media akut, pneumonia, gastroenteritis akut,
exantema subitum, bronchitis, dan infeksi saluran kemih (Goodridge, 1987;
Soetomenggolo, 1989). Selain itu juga infeksi diluar susunan syaraf pusat
seperti tonsillitis, faringitis, forunkulosis serta pasca imunisasi DPT
(pertusis) dan campak (morbili) dapat menyebabkan kejang demam.
6. Produk
toksik mikroorganisme terhadap otak (shigellosis, salmonellosis)
7. Respon alergi atau
keadaan imun yang abnormal oleh karena infeksi.
8. Perubahan
keseimbangan cairan atau elektrolit
9. Gabungan dari
faktor-faktor diatas
C.Tanda Dan Gejala
1.Gerakan
tangan, kaki dan muka yang menyentak-nyentak atau kaku
2. Bola
mata berputar ke arah belakang kepala
3. Pernafasan
bermasalah
4. Hilang
kesadaran
5. Mengompol
6. Muntah
7. Suhu badan meningkat - biasanya lebih dari 38.5ºC
D.Pencegahan Kejang Demam
Kebanyakan, kejang demam terjadi dihari pertama anak sakit. Seringkali
kejang demam muncul sebelum orangtua menyadari bahwa anaknya sedang sakit.
Namun, jika anda melihat akan adanya gejala kejnag demam pada anak,
sebaiknya berikan parasetamol begitu anak anda demam sehingga resiko kejang
akan berkurang. Demam juga dapat dikurangi dengan cara memperbanyak asupan
cairan dan tidak memakai pakaian yang terlalu tebal dimalam hari. Jangan
memberikan aspirin yang dapat menyebabkan Reye’s SyndromeObat-obatan (dengan
resep dokter)yang dapat mengurangi resiko kejang, yaitu Phenobarbital, valproic
acid (depakene) dan divalproex sodium (depekote), rectal diazepam (valium,
diastat). Tetapi obat-obatan ini memiliki kelemahan karena adanya resiko efek
samping yang serius pada anak. Untuk itu, obat-obatan tersebut jarang diberikan
kepeda pasien karena sebagian besar kejang demam tidak berbahaya dan banyak
anak yang tetap tumbuh sehat walau mengalami kejang demam ini.
1. Jika anak anda mengalami
kejang demam, cepat bertindak untuk mencegah luka.
2. Letakkan anak anda di lantai atau tempat tidur dan jauhkan dari
benda yang keras atau tajam
3. Palingkan kepala ke salah satu sisi sehingga saliva (ludah)
atau muntah dapat mengalir keluar darimulut
4. Jangan menaruh apapun di mulut pasien. Anak anda tidak akan
menelan lidahnya sendiri.
5. Hubungi dokter
anak anda
6. Tenang, ini
merupakan prinsip utama dalam menangani kasus – kasus kegawatan.
7. Jangan
memegang anak untuk melawan kejang.
No comments:
Post a Comment